JATISLOT – Real Madrid memperpanjang rekor kemenangan mereka di Liga Champions musim ini usai menundukkan Juventus 1-0 di Santiago Bernabeu, Rabu malam waktu setempat.
Sekilas, hasil itu tampak seperti kemenangan mudah: hampir 30 tembakan, gol dari Jude Bellingham, dan dominasi penuh di lapangan. Namun di balik skor akhir, laga ini justru memperlihatkan ketidakkonsistenan dalam serangan Madrid.
Tim asuhan Xabi Alonso tampil agresif tapi kurang efisien, terutama di babak pertama. Mereka hanya mampu mencatat empat tembakan tepat sasaran dari total 14 percobaan, sementara Juventus bertahan rapat dan menutup ruang di depan gawang Michele Di Gregorio. Bahkan, bek Eder Militao menjadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak di babak pertama.
Namun, momentum datang di babak kedua berkat aksi individu Vinicius Junior. Bintang asal Brasil itu bukan pencetak gol atau pemberi assist, tetapi perannya menjadi penentu dalam momen paling berbahaya yang berujung pada gol tunggal Bellingham.
Peran Vital Vinicius di Balik Gol Bellingham
Momen penentu terjadi ketika Vinicius menembus lini pertahanan Juventus dengan kecepatan dan kelincahan khasnya. Ia melewati beberapa pemain lawan sebelum melepaskan tembakan keras yang membentur tiang. Bola pantulan itu langsung dimanfaatkan oleh Bellingham untuk memastikan kemenangan Los Blancos.
Performa itu menjadi bukti bahwa Vinicius masih memiliki peran penting dalam struktur tim Alonso. Selama ini, sang pelatih mencoba mengatur ulang keseimbangan lini serang dengan memberi ruang lebih kepada Kylian Mbappe.
Namun, aksi Vinicius menunjukkan bahwa dirinya tetap faktor pembeda, terutama ketika Real Madrid kesulitan membuka pertahanan lawan.
Momen tersebut juga mengingatkan publik pada gaya lama Real Madrid di era Carlo Ancelotti: kemenangan yang datang bukan dari sistem sempurna, melainkan dari kehebatan individu para pemainnya.
Untuk Vinicius, penampilan ini bisa menjadi tiket untuk kembali menjadi sentral dalam laga besar berikutnya, termasuk El Clasico kontra Barcelona.
Alonso Masih Mencari Formula Terbaik

Kendati hasilnya positif, Alonso punya banyak pekerjaan rumah di sektor serangan. Dari 14 tembakan di babak kedua, Madrid hanya mampu mencetak satu gol meski menciptakan peluang senilai 1,74 expected goals.
Di sisi lain, Juventus yang tampil lebih terbuka di babak kedua sempat mengancam dan menciptakan 10 tembakan dengan 0,51 expected goals.
Thibaut Courtois sempat melakukan beberapa penyelamatan krusial untuk menjaga keunggulan tipis itu, sementara Di Gregorio di sisi lain tampil gemilang menggagalkan sejumlah peluang emas Madrid. Kedua tim sama-sama beruntung dan sial di momen berbeda, tapi Los Blancos keluar sebagai pemenang.
Kemenangan ini mungkin bukan yang paling meyakinkan, tapi cukup untuk menjaga momentum jelang El Clasico.

PROMO BONUS TERBESAR JATISLOT :
- Deposit Pulsa Tanpa Potongan
- Bonus New Member 10%
- Bonus Deposit Harian Rp.5.000,- (1x Sehari)
- Bonus Cashback up to 15% ( Tembak Ikan & Live Casino )
- Bonus Cashback Sportbook 5% ( minimal kekalahan 250 rbu )
- Bonus Rollingan Slot 0.5% ( Tanpa Batas )









Leave a Reply